Ada twitter thread yang mewakili sebagian warga Jakarta (termasuk saya) tentang banjir yang baru-baru ini terjadi.
Runtuhnya Kesombongan Sang Gubernur
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
-utas-
Anda ingin tahu kenapa kita "sedikit pantas" untuk menyalahkan gubernur DKI jika ada banjir di Jakarta? Semua itu karena ucapan beliau sendiri. Berikut saya coba rangkai penyebabnya.
Terutama Surabaya. Entah kenapa buzzer Anies suka sekali jika ada kabar Surabaya banjir. Bahkan kalau di WAG, mereka pakai metode sok peduli sok konfirmasi, "Surabaya banjir, ya?" Habis itu posting video-video banjir Surabaya.
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
Cepat sebarkan video banjir Surabaya, keburu surut!
Kalimat pertama: "Banjir bukan bencana alam, tapi manajemen air."
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
Kalimat tersebut memperlihatkan kesombongan yang luar biasa. Seakan-akan dengan kemampuan manajemen dia senagai gubernur, dia pasti bisa menghindari banjir. Itu kan cuma mengatur jumlah air datang dan keluar.
Sadarlah, banjir itu ya memang bencana alam. Kita hanya bisa berusaha untuk meminimalisasi. Mengurangi risiko banjir. Namun, bukan berarti kita bisa sombong terhadap kebesaran alam.
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
Jakarta itu sudah jelas merupakan wilayah pesisir yang akan dilewati air dari daerah yang lebih tinggi. Kalau sadar manajemen air, menciptakan jalur raksasa khusus air tentu sangat bijak dibanding menyalahkan daerah di atasnya.
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
Itulah kenapa Jokowi dulu bilang bahwa dengan jadi presiden, dia akan lebih mudah mengurangi risiko banjir Jakarta, karena dengan jadi presiden, dia bisa menekan gubernur lain agar mengurangi air yang ke Jakarta dengan waduk dll. Dan itu sudah dikerjakan.
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
Kalimat ketiga: "Bukan normalisasi tapi naturalisasi."
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
Kalimat di atas diucapkan dengan penuh retorika. Duh!
Kalau sungai sudah normal, baru…, silakan bicara naturalisasi. Memangnya apa langkah pertama untuk mewujudkan naturalisasi? Ya normalisasi, itu langkah pertamanya.
Coba Anda pikir saja, mana mungkin saat hujan deras, setiap bangunan bisa menampung dan meresapkan air hujan ke tanahnya. Tak masuk akal. Ya pasti harus ada yang dibuang keluar, itulah gunanya selokan dan sungai.
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
Pokoknya, untuk air rumah tangga, tidak boleh dibuang keluar. Itu baru masuk akal dan seharusnya diterapkan secara nasional. Tapi air hujan, ya disalurkan ke selokan!
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
Bahkan mantan gubernur DKI Pak Sutiyoso berkomentar di TV tentang parahnya banjir Jakarta awal 2020 itu, "Tetapi dasar nasibnya si Anies, ini mbahnya parah kalau ini. Ini terlalu ekstrim. Dulu saya itu nggak ada sampai mobil hanyut kayak yang saya lihat ini."
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
Kalimat keenam: "Alhamdulillah bundaran HI tak ketutup."
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
Kalimat seperti itu adalah kalimat pembenaran dengan cara mencari kesalahan orang lain. Dan celakanya, kalimat sombong itu lalu dibalas dengan tergenangnya wilayah Monas.
Pak Anies, mari berhenti memberi pernyataan yang bernada ujub, takabur dan merasa sudah banyak berbuat. Ingatlah pesan Aa Gym.
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
Tolong diingat, saya sebenarnya malas menulis ini. Tapi buzzer Anies yang memaksa saya untuk menulis ini.
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
Typo: Riska, harusnya Risma…
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
Oh ya, ada yang menyarankan saya untuk menyertakan sumber video yang saya kutip di tulisan ini. Berikut ini saya sertakan. Meski video yang saya temukan sudah diedit netizen. Semoga tetap bisa diambil poinnya.https://t.co/DZ2TVgUT6z
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
Air harus dimasukkan ke tanah, bukan dialirkan pakai gorong-gorong raksasa ke laut. pic.twitter.com/bvbvXS6D9A
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
Tentang air hujan yang tak boleh keluar halaman rumah. pic.twitter.com/eSOFpZkJRg
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
Pendapat pak Sutiyoso tentang parahnya banjir awal tahun. pic.twitter.com/BGQ0YZKKfq
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020
Demikian sumber-sumber yang saya pakai dalam tulisan ini sudah saya sertakan. Mungkin tidak 100% kutipannya tepat, tapi insya Allah tidak melenceng dari maksudnya.
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) February 1, 2020